Minggu, 14 Oktober 2018

Model Data GIS

Model data 2 dimensi 

  • Raster
  • Vektor 
Data Raster
   Dalam model data raster  setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel. Sel ini diorganisasikan dalam bentuk kolom dan baris sel-sel dan biasa disebut sebagai grid. Dengan kata lain, model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik. Setiap baris matrik berisikan sejumlah sel yang memiliki nilai tertentu yang merepresentasikan suatu fenomena geografik. Nilai yang dikandung oleh suatu sel adalah angka yang menunjukan data nominal. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya di permukaan bumi. Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y).  
Karakteristik Raster
   Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukunan permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap piksel. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap pikselnya, makin tinggi resolusi spasialnya. Piksel-piksel di dalam zone atau area yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID number) yang sama. Pada umumnya, lokasi di dalam model data raster, diidentifikasi dengan menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x,y). Nilai yang merepresentasikan suatu piksel dapat dihasilkan dengan cara sampling yang berlainan:
  • Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang direpresentasikannya.
  •  Nilai suatu piksel adatah nilai sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah) piksel yang bersangkutan.
  • Nilai suatu pikset adatah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
Data Vektor
Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
1.Titik-titik.
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan ‘titik’ tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
2. Garis-garis atau kurva.
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
3. Poligon/luasan beserta atribut-atributnya. 
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon adalah pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan arc yang sederhana yaitu merepresentasikan setiap poligon sebagai sekumpulan koordinat (x,y) yang membentuk segmen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama).
Karakteristik Vektor 
Dalam model data vektor : 
Titik distrukturisasi dan disimpan (direcord) sebagai satu pasang  koordinat (x,y). Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan. Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu poligon
Model data 3 dimensi 
1, DEM (Digital Elevation Model): 
GRID merupakan format data raster dari ESRI yang dapat digunakan untuk untuk menyimpan data DEM. 
Kelebihan: 
• Konsep pemodelan sederhana. 
• Data dapat dibaca dengan mudah dan “murah”. 
• Mudah untuk dihubungkan dengan data raster yang lain. 
• Titik-titik yang terletak tidak beraturan dapat diubah menjadi beraturan dengan interpolasi. 
 Kekurangan: 
• Tidak bisa menyesuaikan dengan keberagaman dalam suatu wilayah (terrain) 
• Fitur-fitur yang linier tidak bisa direpresentasikan dengan baik.
2. TIN (Triangulated Irregular Network):
TIN dapat digunakan untuk menyimpan data surfaces (dan DEM) dengan format vektor. 
Kelebihan
• Efisien. Hanya membutuhkan beberapa segitiga untuk menyimpan data area datar. 
• Mudah digunakan untuk beberapa analisa: slope, aspect, volume 
Kekurangan:
 • Analisa yang melibatkan layer lain sulit dilakukan
3. Countour ( Isolines) Lines 
Kelebihan: 
• Dipahami oleh kebanyakan orang. 
• Mudah memahami arti dari gambar: ‒ Close lines = steep slope ‒ Uphill V = stream ‒ Downhill V = ridge ‒ Circle = hill top atau basin 
Kekurangan: 
• Susah untuk direpresentasikan di computer, tidak model digital yang baku. 
• Harus dikonversikan ke format raster atau TIN untuk proses analisa. 

Sumber :
http://www.geo.umass.edu/courses/geo494a/Chapter2_GIS_Fundamentals.pdf
https://gedbinlink.wordpress.com/2009/10/19/data-raster-data-vektor-dan-pengelolaannya/
http://syauqi.lecturer.pens.ac.id/uploads/courseitem/05%20-%20Model%20Data%20Spasial.pdf

Tidak ada komentar:

KAGGLE

KAGGLE adalah situs dan platform untuk berlomba membuat model terbaik untuk menganalisa dan memprediksi suatu dataset. Dataset ini diberika...